Oleh: kareumbi | 25 September 2021

Basecamp Wanadri di TBMK tertutup untuk umum tapi dapat dikunjungi untuk kegiatan terbatas! begini prosedurnya

Setelah 1.5 tahun (18 bulan) ini kita dicekam oleh Pandemi Covid-19, tampaknya saat ini kita sudah lebih dapat melihat dengan jernih dan semakin mengenal bagaimana karakter wabah penyakit yang satu ini, bagaimana mengendalikannya dan juga apa yang harus dilakukan apabila diri kita terpapar. Kita memang harus selalu mewaspadai paparan penyakit ini baik kepada diri kita maupun orang-orang disekitar yang kita sayangi. Tidak ada orang sehat yang mau terkena penyakit. Namun kita juga tidak bisa hanya berdiam diri dan tidak melakukan apapun. Untungnya, sains sudah memberi tahu cara dan langkah yang bisa kita ambil untuk setidaknya mengurangi risiko paparan penyakit ini.

Dengan dasar pemikiran tersebut, saatnya Basecamp TBMK mulai dapat dikunjungi secara terbatas. Mengapa terbatas? pertama karena kita masih dalam suasana pandemi, dan yang kedua, kawasan konservasi khususnya Basecamp TBMK memang belum dirancang untuk menerima kunjungan umum. Sarana prasarana dan sumberdaya yang tersedia di lapangan belum mampu untuk itu.

Banyak pertanyaan baik melalui secara langsung, melalui telepon, email, maupun media sosial yang menanyakan apakah Basecamp TBMK sudah kembali dibuka, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut kami sampaikan prosedur kunjungan ke basecamp TBMK.

  1. Pastikan maksud dan tujuan berkunjung anda adalah satu dari tiga kegiatan dibawah ini:
    1) konservasi, perlindungan dan pengamanan,
    2) penelitian dan pengembangan (misalnya dalam rangka pembuatan skripsi, tesis dst), dan
    3) kegiatan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan konservasi dan latihan alam terbuka
  2. Apabila maksud berkunjung diluar 3 kegiatan utama tersebut diatas, maka urungkan niat anda untuk mengunjungi basecamp TBMK, mohon maaf kami belum dapat memfasilitasi kunjungan anda.
    Apa saja kegiatan yang belum diperkenankan, sebagai contoh: 1) wisata alam, dan 2) pemberdayaan masyarakat terkecuali yang bersifat bantuan atau dukungan medis.
    Apabila merasa bingung, silahkan konsultasikan kegiatan yang anda rencanakan kepada kami.
  3. Kawasan Konservasi di seluruh Indonesia dikelola oleh Kementerian Kehutanan. Untuk TB. Masigit Kareumbi, pemangkunya adalah Balai Besar KSDA Jawa Barat. Maka dari itu, siapkan administrasi untuk menempuh proses permohonan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Anda dapat terlebih dahulu berkonsultasi dengan petugas di kantor Balai Besar KSDA Jawa Barat melalui telepon
    +62 22 7567715 untuk menanyakan prosedur kunjungan seandainya dibutuhkan persyaratan tambahan mengingat kondisi pandemi Covid-19 seperti misalnya Surat Rekomendasi dari Satgas Covid setempat. Mohon diingat, Basecamp TBMK secara administratif berada pada kewenangan 3 (tiga) kabupaten. Pastikan anda mendapatkan rekomendasi dari pihak yang tepat, tergantung diwilayah mana anda berkegiatan.
  4. Mengingat kawasan kelolaan yang banyak (BBKSDA Jabar mengelola setidaknya 50 kawasan konservasi di Jabar – Banten) tentunya proses SIMAKSI membutuhkan waktu, anda sebaiknya mengalokasikan waktu setidaknya 1 bulan sebelum kegiatan dan 1-2 hari untuk menghadap langsung ke kantor Balai di Gedebage, Bandung. Proses SIMAKSI diantaranya adalah memaparkan proposal kegiatan dan mencari informasi mengenai biaya PNBP yang akan dikenakan kepada pengunjung tergantung kegiatan apa yang akan dilakukan.
    Kami menyediakan format dokumen untuk SIMAKSI untuk membantu proses, silahkan diunduh dan sesuaikan dengan format organisasi anda.
    Untuk masalah biaya, anda dapat melihat referensinya di PP 12 tahun 2014 tentang Jenis Dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan.
  5. Sambil menunggu proses SIMAKSI, silahkan berkoordinasi dengan kami untuk membahas beberapa hal terkait teknis, misalnya:
    1) survey lapangan, petugas akan berusaha mendampingi kunjungan survey anda dan memberikan penjelasan yang memadai tentang area mana yang tepat untuk kegiatan anda
    2) format kegiatan dan teknis lapangan, misalnya: apa yang boleh apa yang tidak boleh, area mana yang diperkenankan, mana yang terlarang untuk dimasuki, tata tertib selama kunjungan, penanganan sampah, dampak lingkungan, dukungan program dan lain sebagainya
    3) konsultasi teknis dapat dibantu oleh pihak Wisata Alam Tropis sebagai pihak yang mengenal kawasan dengan fasih dan dapat mengarahkan anda untuk menyelenggarakan kegiatan dengan baik, aman, dan memberikan dampak lingkungan yang rendah.
  6. Apabila SIMAKSI terbit, sampaikan surat yang dititipkan dari Balai dari kepada petugas Resort Kareumbi Barat, kepada Bidang KSDA Wilayah II Soreang dan informasikan kepada kami. Koordinasikan perihal pemungutan PNBP dengan petugas pemungut dari Resort Kareumbi Barat yang memiliki SK penunjukkan resmi. Pada hari H, anda dapat menuju kawasan, jangan lupa membawa dokumen SIMAKSI. Anda dapat membayar PNBP kepada petugas pemungut yang akan memberikan sobekan tiket PNBP yang resmi, ditandai dengan nomor seri yang unik, cap dan tiket yang sesuai dengan kondisi kunjungan.
  7. Silahkan menikmati aktifitas di basecamp TBMK yang menyehatkan, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab dan jangan lupa “BAWA KEMBALI SAMPAHMU, KARENA HUTAN BUKAN TEMPAT SAMPAH” 🙂

    Salam Lestari.


Tanggapan

  1. […] klik image untuk prosedur kunjungan terbatas […]


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Kategori