SAFETY | Perairan

TBMK memiliki sungai, rawa dan air terjun dengan berbagai karakternya masing-masing. Kami ingin anda dapat menikmati aktifitas yang aman. Lebih jauh, anda dapat membantu keluarga, teman dan orang lain untuk juga tetap berkegiatan dengan selamat.

Sungai

  • Sungai di sekitar TBMK seperti umumnya sungai di wilayah hulu pada dasarnya merupakan sungai hujan, dimana airnya berasal dari proses presipitasi (air hujan) dan keluar melalui mata air. Anak sungai bergabung menjadi sungai induk yang lebih besar demikian seterusnya sampai ke hilir. Anak-anak sungai dapat berupa aliran permanen ataupun periodik/ episodik yang hanya ada air ketika musim hujan.
  • Khususnya di sekitar basecamp KW terdapat pertemuan 2 aliran sungai yaitu sungai Ci Tarik yang memiliki hulu utama di kaki gunung Sindulang dan sungai Ci Mulu yang berasal dari gunung Calancang. Sungai Ci Tarik menjadi sungai induk dimana aliran sungai tersebut akhirnya bertemu dengan sungai Ci Tarum di daerah Sapan, Tegalluar, Kabupaten Bandung.
  • Keduanya merupakan sungai hujan permanen berukuran kecil dimana lebar sungai di sekitar basecamp hanya berkisar 3-4 meter saja.
  • Sungai Ci Mulu cenderung dangkal, berbatu namun memiliki arus yang cukup deras, sedangkan Ci Tarik memiliki aliran yang lebih lambat (karena adanya beberapa bendung), tingkat sedimentasi yang tinggi sehingga dasarnya berlumpur dan sering terjadi luapan apabila hujan deras.

Bahaya di Sungai

  • Arus air yang mengalir deras dan pada beberapa bagian cukup dalam (2 meter lebih) dan berlumpur
  • Terdapat objek yang berada didalam air seperti batu atau kayu, atau bahkan benda buatan manusia
  • Bantaran sungai yang licin dan tidak rata
  • Dapat terjadi banjir bandang akibat hujan di hulu ataupun aliran sungai tertutup longsor
  • Aliran sungai disekitar kawasan tidak dijaga oleh petugas, apabila terjadi sesuatu, mungkin tidak ada orang yang dapat membantu

Melintasi Sungai

  • Periksa arus dengan melemparkan ranting atau daun ke air dan melihat seberapa cepat objek tersebut hanyut. Panduan umumnya, apabila kecepatan hanyut objek lebih cepat daripada kecepatan kita berjalan, berarti arus berbahaya.
  • Periksa kedalaman sungai, substrat dasar sungai dan objek yang mungkin terdapat dibawah air dengan menggunakan tongkat. Pertimbangkan untuk tidak masuk kesungai yang dalamnya melebihi tinggi paha dari orang terpendek dalam rombongan.
  • Periksa warna air sungai dan kecerahannya, apabila anda tidak dapat melihat dasar sungai, hindari.
  • Hindari menyeberang pada kelokan sungai karena arus cenderung lebih deras dan dasar sungai biasanya tidak rata.
  • Hindari menyeberang pada bagian sungai yang menyempit karena disitu arus lebih deras dan dasar sungai lebih dalam, kecuali anda bisa melompatinya.
  • Menyeberang pada sungai yang lurus diantara dua kelokan, biasanya arus lebih tenang dan dasar sungai rata.
  • Apabila kondisinya dirasa berbahaya, lebih baik mencari titik perlintasan yang lain atau tunggu kondisi berubah.
  • Seorang penjelajah solo harus berhati-hati ketika akan melintasi sungai yang lebih dalam dari betisnya.
  • Masuk air secara perlahan dan kaki terlebih dahulu, jangan loncat
  • Hati-hati terhadap permukaan batu, kayu terutama yang memiliki lumut atau alga diatasnya, itu sangat licin!
  • Tentukan titik sebrang yang bebas hambatan, tidak ada batang kayu, tebing atau semak rapat. Posisinya harus sedikit lebih hilir daripada titik awal, sehingga anda dapat bergerak menyamping tidak melawan arus sungai.
  • Celana leging, celana pendek bahkan celana dalam akan lebih nyaman digunakan untuk melintasi sungai dibandingkan celana jeans atau baggy karena akan lebih menghambat arus
  • Saya lebih senang menyeberang dengan sepatu boot karet untuk keamanan kaki, tapi beberapa orang saya lihat juga menggunakan kaki telanjang atau sendal gunung atau sepatu hiking mereka. Anda mungkin bisa melepas kaus kaki agar tetap kering dan memakainya setelah berhasil melintas.
  • Menyeberang secara bersama-sama dengan anggota rombongan akan lebih baik agar anda bisa saling menjaga. Aturlah urutan posisi dengan mengapit orang yang paling lemah di tengah, diantara orang yang lebih kuat. Posisikan orang yang paling kuat di posisi paling hulu, dengan orang yang paling berpengalaman setelahnya. Kendorkan tali strap pada tas, pasang sabuk perut dan berbaris menyamping dengan tangan saling berangkulan kebelakang, memegang tali sabuk perut.
  • Apabila anda hanyut, coba berbaring mengambang dengan punggung dan kaki mengarah ke hilir. Jangan panik. Posisi ini membantu anda tidak terjebak atau terbentur objek dibawah air dan menghindari bebatuan dengan kaki anda. Dayung dengan tangan untuk mengarahkan laju ke pinggir sungai.
  • Jangan berenang sendirian.
  • Jangan pernah menggunakan obat-obatan atau alkohol, apalagi ketika berada disekitar air.
  • Gunakan pelampung untuk melintasi sungai yang berarus dan dalam.
  • Awasi putra-putri anda apabila berada disekitar sungai.
  • Pelajari P3K atau PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

Menyusuri Sungai

  • Menyusuri sungai dengan berjalan kaki atau sering disebut river trekking merupakan aktifitas yang menantang, menyenangkan namun memiliki bahaya tersendiri
  • Daerah sekitar sungai (bantaran) adalah daerah dengan ekosistem yang khas karena merupakan pertemuan darat dengan air.
  • Berbatu, semak, banyak tanaman bambu, tebing, dataran lumpur, licin adalah beberapa kata yang perlu diwaspadai ketika kita menyusuri sungai.
  • Penyusuran dapat berlangsung menurun (hulu – hilir) atau menanjak (hilir -hulu).
  • Perhatikan perubahan dan kondisi cuaca terutama di bagian hulu sungai
  • Perhatikan perubahan warna air sungai, apabila kekeruhan meningkat, banyak ranting dan puing-puing hanyut, ada bunyi batu yang bergerak didasar sungai, waspada dan jauhi sungai
  • Perhatikan jejak banjir atau titik muka air tertinggi di sekitar sungai, sampah yang menyangkut, bekas gerusan air dapat menjadi tanda medan yang penting. Upayakan selalu bergerak diatas titik banjir tertinggi.
  • Sesuaikan pergerakan dengan kemampuan peserta yang paling lemah, jangan berlebihan menilai kemampuan anda atau teman anda.
  • Apabila terpaksa masuk ke sungai, perhatikan tips keselamatan melintasi sungai diatas.
  • Beberapa peralatan yang dapat membantu kegiatan penyusuran sungai, tongkat, golok tebas, tali, pelampung, pelindung kepala seperti helm atau topi rimba.
  • Pelajari P3K atau PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

Rafting, Kayaking, Body Boarding

Ketiga aktiftas diatas dapat dilakukan di sungai Ci Tarik pada segmen dan musim tertentu serta debit air yang cukup, namun kami tidak merekomendasikan bagi orang awam/ wisatawan umum. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan dengan dilengkapi peralatan penunjang keselamatan diri (PPE) serta dilakukan oleh atau dibawah pengawasan profesional.

Sungai Ci Tarik hulu dibelakang camp Rusa. Dari kiri atas searah jarum jam: 1) peilschaal kondisi normal, 2) kondisi air mulai naik, 3) kondisi banjir (kotak merah adalah lokasi peilschaal)

Rawa

  • Kawasan TBMK memiliki beberapa rawa dataran tinggi. Setidaknya di sekitar basecamp KW terdapat 5 kawasan rawa yaitu rawa Babi, rawa Gorewal, rawa Gamlok, rawa Cileuleuy dan rawa Ciseumat.
  • Rawa dapat dibedakan dari jenis vegetasinya
  • Rawa dataran tinggi penting sebagai ekosistem lahan basah yang perlu dilindungi karena juga memiliki kekayaan flora-fauna yang unik. Selain itu rawa juga sebagai tempat minum dan makan beberapa hewan liar. Beberapa hewan liar yang sering dijumpai berada disekitar rawa antara lain babi hutan, ular, kodok/katak, kijang dan berbagai jenis burung.
  • Rawa di TBMK diperkirakan terbentuk melalui pelapukan dan penggenangan yang terjadi secara berulang-ulang dalam waktu yang lama. Kawasan rawa merupakan dataran ataupun cekungan yang menampung air pada musim hujan, kemudian ditumbuhi berbagai tumbuhan terutama rerumputan. Pada musim kemarau airnya hilang meresap dan tanaman diatasnya serta rerumputan mengalami kekeringan. Rumput mati dan kemudian tergenang lagi pada musim hujan berikutnya. Demikian seterusnya. Lambat laun terbentuk lapisan akibat pembusukan material organik yang belum sempurna atau disebut gambut. Rawa dengan bentukan seperti ini dalam bahasa asing disebut juga sebagai peat, atau bog.
  • Rawa di TBMK memiliki lapisan gambut yang cukup dalam, pada beberapa titik bahkan mencapai lebih dari 3 meter. Karakter permukaan rawa lunak namun biasanya tetap dapat memilih perlintasan dengan menggunakan sepatu boot karet. Tetap dibutuhkan kehati-hatian terutama pada musim hujan dimana rawa memiliki kandungan air yang banyak dan akan melesak ketika diinjak.
  • Tidak melintasi rawa dan tetap berada dalam jalur setapak merupakan tindakan kehati-hatian dan antisipasi bahaya yang mungkin terjadi di sekitar area rawa.
Rawa Gorewal (dok. Manajemen TBMK)

Air Terjun

  • belum ditulis

Kadal Meteng

  • Istilah kadal meteng atau harfiahnya berarti kadal hamil nampaknya belum terlalu populer, ini adalah istilah yang diberikan masyarakat lokal terhadap kondisi permukaan tanah yang amblas akibat adanya pembentukan rongga dibawah tanah yang tererosi oleh aliran air atau sungai bawah tanah. Amblasan atau longsoran menimbulkan lubang dengan ukuran yang bervariasi. Istilah dalam bahasa asingnya adalah sinkhole.
  • Di beberapa titik kawasan TBMK pernah dijumpai kadal meteng. Ukuran bervariasi antara 1 meter sampai 3 meteran dengan kedalaman 1-2 meter. Sebagian sudah tertutup semakan dan dapat berbahaya apabila sampai terperosok.
  • Dengan tetap berada di jalur jalan setapak dan tidak membuat jalur baru/ tebasan merupakan tindakan kehati-hatian mengantisipasi kadal meteng sekaligus tindakan konservasi karena telah mengurangi gangguan terhadap kawasan.