Patroli rutin Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) menemukan kerusakan angkur (anchor) pagar, khususnya di area 28 ha, sehingga harus dilakukan pemasangan ulang. Patroli yang dibantu oleh Tim Wali Hutan akhirnya fokus melakukan pemasangan angkur di area tersebut, yang sangat berpotensi terkena tekanan dari luar. Pemasangan angkur memang harus segera dilakukan agar pagar tidak mudah terangkat akibat gangguan hewan maupun manusia.
Tim Wali Hutan bersama sukarelawan (volunteer) melakukan kontrol pagar dari arah luar dan membantu operasional, serta mendata beberapa jenis tekanan yang terlihat. Pemasangan angkur sementara difokuskan di area luaran pagar yang berbatasan langsung dengan jalur kontrol, karena memang banyak potensi tekanan yang masuk khususnya dari anjing liar. Selain kerusakan angkur, terdapat juga temuan bekas babi hutan yang mencoba masuk melalui celah-celah bawah pagar. Perkiraan babi hutan yang berusaha menerobos pagar setelah tim melihat kondisi tanah di sekitar pagar. Untunglah, pagar masih dalam kondisi kencang dan tidak memerlukan perbaikan.
Saat ini, angkur di pinggiran kandang 28 ha sudah terpasang di titik yang memang sangat rentan terhadap gangguan. Titik rawan ancaman di area pagar ini bila dilihat dari jenis kerusakannya diduga dilakukan oleh mahluk yang sengaja mengangkat area bawah pagar. Apakah itu manusia atau satwa babi hutan, masih dalam pemantauan. Tekanan gangguan dari manusia memang bisa lebih membahayakan kondisi kawasan karena dapat melakukan perusakan dengan menggunakan berbagai alat. Proses perbaikan dengan pemasangan kembali angkur cukup sulit karena kondisi tanah yang gembur dan agak lunak. Angkur susah ditancapkan dan mudah goyah walaupun mudah ditembus pelat angkur. Akibatnya, pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan cukup banyak waktu agar angkur terpasang dalam kondisi yang pas.
Pada minggu terakhir Desember 2023, tidak ada temuan yang menonjol berkaitan dengan kondisi rusa ataupun area pagar. Kondisi terpantau aman dari gangguan. Sedikit temuan tentang mulai naiknya debit air sungai dari area Sungai Cigumentong dan area Batu Sajadah, karena memang sudah masuk musim hujan. Temuan lainnya adalah beberapa titik pembuangan sampah di area jalur jalan makadam. Beberapa temuan sampah juga terdapat di area luar pagar 28 Ha. (bon).
Komentar Terbaru