Oleh: kareumbi | 28 Maret 2009

info spesies: Pulus, si daun penyengat

Compiled from various sources by manglayang farm.

Pulus, si daun penyengat (dok. pribadi)

Pulus, si daun penyengat (dok. pribadi)

Pengenalan

Pulus (Laportea stimulans, syn. Dendrocnide stimulans syn. Urtica stimulans) adalah tanaman pohonan yang banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis dataran rendah di sebagian Indonesia. Sebarannya cukup luas termasuk di Masigit Kareumbi.

Di beberapa daerah, Pulus sering dipersamakan dengan Kemadu atau Kemaduh (Laportea sinuata), walaupun sejatinya Kemadu adalah spesies yang berbeda, namun demikian keduanya sama-sama memiliki bulu sengat (10).

Pulus (wood nettle, stinging nettle) termasuk dalam famili Urticaceae sehingga berkerabat dekat dengan tanaman Jelatang atau Jelutung (Girardina palmata). Di beberapa daerah Pulus juga sering disebut Jelatang. Walaupun secara fisik sebetulnya tanaman ini berbeda karena Jelatang memiliki daun berbentuk menjari seperti daun pepaya,berbentuk perdu dan memiliki duri di sekujur tubuhnya sampai ke batang.


Pulus yang di bali disebut Lateng ini memiliki daun berwarna hijau terang. Memiliki tulang dan urat daun yang tampak jelas. Pinggir daun mudanya berbentuk gerigi dengan jarak gerigi tidak terlalu rapat. Semakin tua, gerigi semakin menghilang. Bagian atas dan pinggir daun ditumbuhi bulu-bulu halus yang hanya nampak bila dilihat dari jarak sangat dekat.

Bila bulu-bulu ini tersentuh bagian kulit kita yang halus dan sensitif seperti punggung tangan, lengan, paha atau betis dapat menimbulkan rasa gatal, perih dan panas yang cukup menyengat. Sengatan pulus pada kulit tubuh biasanya baru akan hilang setelah satu atau dua minggu bila tanpa penanganan.

Dengan tampilan yang low-profile, daun pulus memang tidak terlalu kentara di tengah rerimbunan pohon lain. Karena menyenangi daerah lembab dan ternaungi, Pulus seringkali ditemukan di pinggir-pinggir jalan setapak. Pada akhir musim hujan, banyak ditemui seedlings atau anakan pulus yang tingginya tidak lebih dari 40cm. Hal ini membuat pulus semakin tidak kentara dan mudah tersentuh bagian tubuh terutama kaki.

Di Kareumbi, Pulus bisa ditemukan di sepanjang jalan setapak menuju hutan dan disekitar area rumah pohon. Kami sudah melokalisir beberapa tanaman di rumah pohon agar mudah dikenali dan sebagian besar lainnya sudah kami singkirkan dari jalan setapak, namun tidak menutup kemungkinan masih ada anakan-anakan yang tersembunyi.

Racun dan Penangkal
Racun yang terdapat dalam bulu sengat Pulus ini adalah formic acid dan beberapa jenis asam lainnya. Kandungan yang mirip juga ditemukan pada sengat lebah dan sengat semut sehingga asam formic ini juga disebut asam semut. Dari literatur (8), asam semut ini larut dengan baik dalam air. Namun informasi ini bertolak belakang dengan informasi dari masyarakat yang apabila seseorang terkena sengatan pulus sebaiknya jangan dicuci (1). Penangkal yang biasa dilakukan adalah menggosok daerah sengatan dengan tanah gembur yang kering (1).

Literatur lain (5) menyebutkan bahwa gosokan daun Pacing Merah pada daerah sengatan berkhasiat untuk menyembuhan luka sengatan Pulus.

Sedangkan yang lain (6) menuliskan bahwa air yang dihasilkan dari remasan tanaman Alocasia macrorrhiza (Talas Gajah) dapat secara instan menghilangkan rasa sakit sengatan Pulus.

Potensi
Selain menyengat, salah satu literatur yang ditemukan menyebutkan bahwa daun Pulus juga memiliki khasiat sebagai obat batuk dan pencuci rambut. Namun cara pengolahnnya belum dikenal.

Close up daun pulus dan tunas muda.

Close up daun pulus dan tunas muda.

Kemudian literatur lain menyebutkan bahwa daun, tunas muda dan akar keluarga Laportea ternyata dapat dimakan (edible). Kandungan vitamin A, C dan zat besi di dalamnya sangat tinggi. Bagian tumbuhan yang telah dimasak disebutkan memiliki kandungan protein sebesar 7%, kandungan ini termasuk tertinggi diantara tanaman pohonan yang lain.
Tunas muda yang terdiri dari dua daun juga dapat digunakan sebagai pengganti resep sayur bayam. Walau pemanenan tunas ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Akar dan daun yang direbus untuk dijadikan sup juga merupakan sumber nutrisi yang baik (3).

Penutup

Kekayaan alam memang sangat menakjubkan. Di luar pengetahuan awam yang hanya mengenal Pulus sebagai daun penyengat yang harus dibasmi, ternyata menyimpan potensi lain yang menunggu untuk di ungkap.
Bulu halus penyengat bisa jadi merupakan cara Pulus untuk memproteksi bagian tubuhnya yang mengandung nutrisi tinggi yang tentunya bila tidak dilindungi akan menjadi sasaran empuk hewan pemangsa disekitarnya.

Semoga bermanfaat.

Sumber Bacaan

  1. Wawancara pribadi
  2. http://labkonbiodend.blogspot.com/2007/11/plasma-nutfah.html
  3. http://wildernesspaths.us/EdiblePlantArchive.htm
  4. http://pharmageddonherbal.com/drugs_poisons_part2.htm
  5. http://edy-hendras.blogspot.com/2009_03_16_archive.html
  6. http://www.bpi.da.gov.ph/Publications/mp/pdf/b/biga.pdf
  7. http://www.biofarmaka.or.id/galeripacingmerah.htm
  8. http://en.wikipedia.org/wiki/Formic_acid
  9. http://www.raems.com/edibles/wildmededibles.htm
  10. http://www.plantamor.com/spcdtail.php?recid=761

(sumber dari internet, diakses pada 28/03/2009, foto-foto dokumen pribadi)

#EOF manglayang farm, 2009


Tanggapan

  1. Great site this kareumbi.wordpress.com and I am really pleased to see you have what I am actually looking for here and this this post is exactly what I am interested in. I shall be pleased to become a regular visitor 🙂

    • Thank you for your attention 🙂

  2. Untuk penawar bila terkena daun fulus dengar2 ada obat oles yang bisa menghilangkan rasa panas.

    mungkin dari AMP bisa kasih tau?

    • kalau di kareumbi, orang lokal menyarankan menggunakan tanah kering yang digosokkan ke bagian tubuh yang terkena pulus. Mungkin di daerah lain ada trik tertentu, mohon di sharing bila ada. Trims.

  3. Di ambon,malah sengatan daun jelatang di gunakan untuk menghilangkan rasa pegal2 otot krn kecapean.

  4. wah..bagus banget kalo ternyata pulus itu banyak manfaatnya..soalnya selama ini cuma pernah ngerasain gatelnya aja T_T.. buat temen2 biologi mungkin tanaman pulus ini bisa jadi objek penelitian yg menarik.

  5. diarab daun jelatang dipakai buat obat sakit tenggorokan,caranya daun segar digosok keleher dan diseduh airnya diminum.kontan sembuh.

  6. saya punya tanaman daun pulus siapa yang mau boleh telp ke hp 08812269253 untuk pelestarian dan tanaman batas tanah bagi tuan tanah he3 silahkan hubungi ditunggu salam indra

    • Hi..
      Indra, kalo saya butuh daun ini, bisa nggak saya beli beberapa lembar.
      Tapi saya bertempat tinggal di USA.
      Bisa kirim ke alamat saya nggak?
      Saya tunggu balasannya. email saya; megawatiindah@yahoo.com

      Terimakasih.
      INDAH

  7. Ada cara lain yang sangat tradisional warisan orang tua, dengan cara mengosokan nasi putih ( hangat ) pada bagian yang terkena, ini bertujuan untuk mengalihkan/memindahkan bulu halusnya yang nempel di kulit kita ke nasi putih..cara ini tidak dapat menghilangkan rasa sakit, tapi hanya mempenanggulangan sementara aja…jadi sakitnya nggak berlarut-larut.

  8. TERNYATA DAUN PULUS BANYAK KASIATNYA TERUTAMA OBAT DIABET & GINJAL

  9. Apakah daun ini = daun nettle??apakah bisa memperbaiki kondisi ginjal seseorang.ayah saya memiliki kreatinin 9.7.dan kondisi ginjalny dengan LFG/GFR hanya 8ml/menit pdhl org normal seharusny 70-150ml/menit.ginjalnya seperti buah tanpa kulit dan daging,hanya tinggal bijinya saja.mengkerut.
    Apkah daun ini bisa membantu kondisi ginjal ayah saya?pdhl ayah sy hanya memiliki keluhan biasa.spt kram kaki dan leher.pusing.n mual bila makan makanan yg salah.gejalany seperti org masuk angin saja..sy mohon balasannya.ato mgkn ada daun2 herbal yg lain.yg dpt membantu kondisi ginjal ayah sy.terima kasih byk atas perhatiannya.

    • Halo Cindy, turut prihatin dengan kondisi ayahmu ya..
      Untuk fungsi medis dan herbal dari daun pulus seperti yang ditanyakan, mohon maaf kami tidak berkompeten untuk menjawabnya.
      Tanaman Pulus (Laportea stimulans) berbeda dengan Stinging Nettle (Urtica dioica) namun memang masih berkerabat dekat/ satu famili yaitu Urticaceae.

      Demikian, semoga ayahmu segera sembuh seperti sediakala. Salam.

  10. terimakasih artikelnya, sangat membantu tugas saya 🙂

  11. Hi 🙂

    welldone..! selain sangat informatif, tulisannya juga well-written; ter-compose dengan sangat baik dan rapih… hal ini yang agak jarang saya jumpai pada penulis2 blog lain..

    salam,
    duan

  12. I really was basically researching for techniques for my personal blog site
    and uncovered ur post, “info spesies: Pulus, si daun penyengat | MASIGIT – KAREUMBI” Blackout Shades ,
    will you care in the event I actually start using a number of your own
    concepts? I am grateful ,Bert

  13. Di Papua daun ini disebut daun gatal, biasanya masyarakat lokal menggunakannya pada saat badan pegal-pegal atau kondisi badan menurun. Cara penggunaannya adalah daun diletakan pada bagian badan yang sakit atau pegal, diamkan beberapa saat (sekitar 5 – 10 menit).Efek yang dirasakan adalah kulit seperti menyerap rasa gatal yang teramat sangat, panas sedikit menyengat dan langsung dapat terasa manfaat/khasiatnya, rasa pegal dan sakit hilang. Daun ini banyak dijual di pasar-pasar lokal Papua dengan harga kisaran Rp 5000 untuk 3 – 5 helai daun. Semoga membantu.

    • @amelia, terimakasih tambahan informasinya.
      Nun jauh di Papua daun ini ternyata jamak digunakan oleh masyarakat bahkan ada harganya, sementara di Jawa masih dipandang sebagai Gulma dan dihindari 🙂

  14. wah daun ini kalau kena bisa cengkrang-cengkring….bukan hanya gatal tapi malah sakit

  15. […] Hari semakin gelap sementara saya masih berputar-putar di tengah rimbunan pohon, ditingkahi suara monyet yang membuat saya sedikit panik. Malam mulai merambat, sampailah saya di lokasi Curug Cimahi. Namun setiba di sana, saya merasakan kaki dan tangan saya gatal-gatal dan panas. Saya mencoba menetralisirnya dengan membasuh kaki dan tangan saya dengan menggunakan air pancuran. Menurut bapak-bapak yang saya temui di curug, saya terkena sengatan daun pulus. Panas dan gatalnya sangat luar biasa, seperti terkena gigitan semut api atau sengatan lebah. Rasa panas dan gatal akibat sengatan bulu-bulu tipis daun pulus ini tidak menampakkan luka atau bentol seperti gatal pada umumnya, melainkan terasa di bagian dalam lapisan kulit. Semakin digaruk atau terkena siraman air, rasa panasnya semakin menjadi-jadi. Persis seperti disundut rokok! Proses penyembuhannya pun memakan waktu lama, paling sedikit seminggu baru bisa sembuh. Informasi seputar Daun Pulus si penyengat ini bisa di akses di https://kareumbi.wordpress.com/2009/03/28/info-spesies-pulus-si-daun-penyengat/ […]


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Kategori